Rabu, 29 Agustus 2012

CD Education New Version (KTSP, PLB, RSBI, MGMP, PAUD-PGTK, SILABUS, RPP, SK-KD, SNP, KKM, KBK, ABK, SBK, MBS, DLL)

Jika Anda maupun Sekolah, Instansi, Lembaga Anda ingin atau sedang membenahi diri menjadi PENDIDIK yang berkompeten,KEPALA SEKOLAH yang profesional, LABORAN maupun PUSTAKAWAN sekolah yang handal, atau sekolah anda mempersiapkan diri mengembangkan KTSP atau sedang merancang VISI MISI, PROFIL sekolah ANDA, ataukah sekolah anda sedang bersiap untuk menjadi RSBI-SBI, ataukah Anda seorang tenaga pendidik di lembaga PAUD-PGTK, dan PLB - ABK???

Akan tetapi mungkin sekolah/instansi dimana Anda bekerja memiliki budget yang terbatas, waktu yang sempit, dan berbagai kendala faktor lainnya untuk mengikuti seminar atau training dengan topik tersebut di atas yang rata-rata kisaran harganya 500rb - 2,5 juta per orang per seminar

Maka berikut ini adalah salah satu solusi terbaik yaitu kumpulan presentasi untuk kebutuhan sekolah dan lembaga Anda atau bahkan untuk Anda pribadi yang dapat menjadikan Anda sebagai PENDIDIK YANG BERKOMPETEN. Produk ini dikemas dalam 1 (satu) CD LENGKAP 465 MB/ 283 Files dengan isi sebagai berikut :


A. KURIKULUM INDONESIA

acuan dalam menyusun kurikulum | acuan dasar dalam rancangan kurikulum | filsafat pendidikan islam indonesia | ktsp indonesia | landasan dan prinsip pengembangan kurikulum | landasan falsafah teknologi pendidikan | model dan konsep kurikulum | pengantar pendidikan | rancangan sistem pembelajaran | rencana strategis departemen pendidikan nasional | ruang lingkup pendidikan islam | sejarah kurikulum di indonesia | sejarah perkembangan pendidikan di indonesia | standar nasional pendidikan

B. PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH

kebijakan pengembangan kurikulum | manajemen kurikulum sekolah | panduan penyusunan ktsp | pendidikan enterprenurial | pengelolaan kurikulum ktsp | pengembangan dan penilaian kurikulum | pengembangan kurikulum ktsp 2006 | pengembangan silabus | peraturan pemerintah tentang SNP - KTSP

C. PERMASALAHAN PENDIDIKAN

andragogi dan pedagogi | bagaimana menyusun sebuah penelitian ilmiah | daerah tertinggal, terdepan terluar pendidikan | divusi inovasi dalam pendidikan | globalisasi dan liberalisasi dalam pendidikan | hakikat pendidikan yang sebenarnya | implementasi pendidikan kecakapan hidup | implikasi uu terhadap perubahan kurikulum | kebijakan pembangunan pendidikan dasar di daerah perbatasan | komunitas sebagai kekuatan pendidikan | lingkungan pembelajaran yang efektif | masalah-masalah pendidikan | mobilitas pendidikan nasional | pemenuhan hak atas pendidikan terhadap anak jalanan | permasalahan pendidikan | problem dan upaya membenahi sistem pendidikan di indonesia | problem solving behavioristik ke konstrutivistik | program pembekalan kerja pemuda indonesia | seminar nasional cerdas menuju corporate university | sistem pendidikan nasional

D. BRAND PROFIL - ORGANISASI SEKOLAH

komite sekolah sebagai organisasi | pembentukan komite sekolah | pemberdayaan komite sekolah | perancangan profil sekolah | sekolah sebagai arahan pendidikan | sim manajemen sekolah

E. MERUMUSKAN VISI MISI SEKOLAH

landasan teoritik rancangan pembelajaran | manajemen berbasis sekolah | menciptakan budaya sekolah | menyusun rencana pembelajaran | merumuskan visi, misi, strategi dan program sekolah | pemberdayaan mbs dalam menunjang implementasi ktsp | peningkatan layanan pendidikan dasar yang bermutu | rencana pembangunan sekolah | staregi dan arah pengembangan sekolah unggul | visi dan supervisi sekolah

F. OPTIMALISASI TENAGA KEPENDIDIKAN

etika profesi keguruan | evaluasi hasil pembelajaran | guru - membuat kuis interaktif | implementasi uu no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen | keterampilan dasar dalam pembelajaran | keterampilan dasar mengajar bagi pendidik | keterampilan dasar mengajar | kompetensi dan profesionalisme para guru | mempersiapkan ptk bagi para guru | mgmp based lesson study | modul lesson study (kkg - mgmp) | orientasi pengajaran mikro | pelatihan dan pengembangan sumberdaya guru | penelitian tindakan kelas | penetapan kkm (depdiknas) | penetapan kkm | pengembangan keprofesian berkelanjutan | penyusunan raport dan kkm | peran guru - pedagogi pembelajaran dalam era informasi digital | peran sentral guru dalam memotivasi | peranan guru profesi kependidikan | perhitungan beban kerja guru | prinsip prinsip belajar mengajar | profesionalitas guru bimbingan dan konseling | prosedur sertifikasi dosen | ragam karya ilmiah | standar kompetensi guru | standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru | strategi pengembangan kompetensi guru dalam mengajar | strategi sertifikasi bagi pendidik | teaching skill

G. PERAN KEPALA SEKOLAH

diklat penyiapan calon kepala sekolah | evaluasi pembelajaran | implikasi standar isi bagi pengembangan kurikulum | kepemimpinan sekolah efektif | mengelola administrasikepegawaian melalui peran kepala sekolah | pelatihan sekolah program bos | pelatihan tot bagi calon kepala sekolah | penelitian tindakan kelas | pengawas sekolah di era otonomi | pengembangan silabus (depdiknas) | penilaian pembelajaran bahasa indonesia | penyusunan ktsp | peran kepala sekolah dalam era otonomi manajemen sekolah | peraturan akademik sekolah | rancangan penilaian hasil belajar | rancangan penilaian hasil belajar sd | standar isi | standar kompetensi lulusan

H. MANAJEMEN KELAS

interpretasi penilaian berbasis kelas | manajemen kelas dalam pembelajaran | manajemen kelas | manajemen pengelolaan kelas | pengelolaan kelas | pengorganisasian kelas | penilaian berbasis kelas | prinsip-prinsip manajemen kelas

I. PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

analisis subjek koleksi perpustakaan | katalogisasi deskriftif | klasifikasi persepuluhan dewey | layanan referens | manajemen koleksi perpustakaan | pemakaian tabel pembantu | pembinaan dan pengembangan perpustakaan | pusat sumber belajar - pustekom depdiknas | struktur organisasi pusat sumber belajar

J. OPTIMALISASI EKSTRAKURIKULER

metode kepramukaan | organisasi siswa intra sekolah | pembinaan palang merah remaja | pengembangan uks sekolah | pramuka karakter bangsa | prinsip dasar kepramukaan | uks investasi masa depan

K. KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

kerangka dasar kbk | konsep beragam tentang makna kbk | konsep dasar kurikulum berbasis kompetensi | model pengembangan kurikulum dan pembelajaran berbasis kompetensi | pengembangan kbk pada perguruan tinggi | pengembangan kurikulum kbk | perbedaan kbk dan ktsp | tes otentik kebahasaan dalam kbk dan ktsp

L. KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

ktsp seri pengembangan pembelajaran mikro | ktsp smk | ktsp smp - mts berkarakter | kurikulum ktsp smp – mts | kurikulum tingkat satuan pendidikan | mengembangkan ktsp ips | panduan ktsp pendidikan dasar | panduan ktsp pendidikan dasar dan menengah | panduan kurikulum sekolah dasar | panduan model pengembangan diri | pengelolaan kurikulum ktsp | pengembangan materi pembelajaran sma | pengembangan model mata pelajaran mulok sma | pengembangan model mata pelajaran mulok smk | penyelenggaraan skm dan pbkl sma | penyusunan ktsp dan rasionalisasi mbs | revisi dokumen ktsp sma | strategi pengelolaan pendidikan dasar dan menengah | teknik penyusunan ktsp smk | teknis pengembangan ktsp sma

M. PSIKOLOGI ANAK

anak nkri anak yang cerdas | cara belajar efektif dengan metode metacognition | gaya belajar | kecerdasan emosional dan sosial | kiat merespon masalah | memotivasi diri - membentuk pribadi positif | penanganan prilaku siswa | periodisasi perkembangan anak | psikologi pendidikan | skala psikologi sebagai alat ukur | strategi membaca pemahaman s3qr | sukses dengan soft skills | tahap-tahap perkembangan individu | teori psikologi manusia

N. MEDIA PEMBELAJARAN

ict dalam pembelajaran | karakteristik media pembelajaran | klasifikasi media pembelajaran | konsep media sebagai alat bantu mengajar | konsepsi media pembelajaran | landasan media pembelajaran | media audio | media grafis | media pembelajaran (model dan asli) | media pembelajaran tiga dimensi | media pendidikan | media-pembelajaran | pembelajaran dan media pembelajaran | penggunaan ict untuk membuat bahan ajar | perkembangan teknologi media

O. METODE DAN TEKNIK MENGAJAR

analisis variabel pembelajaran (deskriptif-preskriptif) | hakekat metode pembelajaran | integrasi pendidikan dengan metode pakem | mengenal gaya belajar siswa aktif | mengenal gaya belajar | metode pembelajaran | metode pengajaran ala mosston | model-model pembelajaran yang efektif | model arcs | model dan strategi kognitif | model-model pembelajaran I | model pengajaran tematik | model tematik sekolah dasar | model-model pembelajaran II | pembelajaran berbasis kontekstual | pengaruh gaya belajar terhadap prestasi | perencanaan pembelajaran ips | plpg - pelatihan model pembelajaran | praktik mengajar mikro v prinsip belajar mengajar yang efektif | prinsip prinsip belajar konsep | student centered learning I | student centered learning II | teknik dan model pembelajaran matematika

P. RSBI - SBI

kebijakan sbi dan rsbi (kemendiknas) | pengembangan sbi (puskur-balitbang) | program sosialisasi sekolah rintisan bertaraf internasional | sekolah bertaraf internasional | sekolah nasional berstandar internasional | strategi pengembangan sbi

Q. PENDIDIKAN BERBASIS LOKAL

analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan | kewirausahaan | konsep pkbl lokal | pengembangan kurikulum muatan lokal | pengembangan model mata pelajaran muatan lokal | pengembangan muatan lokal

R. PENDIDIKAN KARAKTER

agama nilai utama dalam membangun karakter bangsa | paparan pendidikan karakter (balitbang kemendiknas) | pelaksanaan pendidikan karakter | pendidikan berbasis karakter | pendidikan dan local wisdom | pendidikan karakter di smp | pengembangan pendidikan karakter bangsa berkelanjutan | petunjuk teknis pelaksanaan pengembangan diri | rencana induk pengembangan pendidikan karakter bangsa

S. PENDIDIKAN INFORMAL - FORMAL - NONFORMAL

asas pendidikan non-formal | pendidikan berbasis masyarakat | pendidikan keluarga berwawasan gender | teori dan model kelompok informal

T. PEMBELAJARAN PAUD – PGTK

bermain dan kreativitas anak usia dini | bidang pendidikan pra sekolah dasar dan lanjutan | model penilaian ktsp untuk tk | pendidikan anak usia dini | pembaharuan pendidikan tk | pendalaman evaluasi pendidikan tk sekolah | pengelolaan pendidikan anak usia dini | pengembangan kurikulum pendidikan anak usia dini | tumbuh kembang anak

U. PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

alternatif pendidikan bagi anak ci-bi | autism spektrum disorder | bimbingan anak cerdas dan berbakat | identifikasi anak berkebutuhan khusus | klasifikasi anak berkebutuhan khusus | model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus | model pembelajaran pengembangan diri – tunalaras | model pembelajaran tematik untuk abk | profesionalisme guru plb

V. MADRASAH DAN PONDOK PESANTREN

akreditasi madrasah | himpunan pengusaha santri indonesia | kelembagaan pondok pesantren | kepemimpinan kepala madrasah | manajemen pendidikan islam | menentukan kondisi sekolah madrasah yang diharapkan | pendidikan anak dalam islam | pesantren - pola pendidikan unggul | pesantren dan pendidikan tinggi | program islamic boarding school | sistem pendidikan dan pembelajaran pesantren

W. LESSON STUDY

lesson study - mgmp – pai | lesson study (pembinaan dan pelatihan guru) | lesson study (profesionalisme pendidik) | lesson study sebagai salah satu model pembinaan | penerapan lesson study dalam pembelajaran statistika | pengantar lesson study | pengertian dasar alikasi lesson study | peningkatan kinerja pembelajaran guru melalui lesson study | proses pelaksanaan lesson study | rancangan belajar pembelajaran | tahapan lesson study


Khusus bagi yang berminat kami menawarkan untuk mengirimkan 1 keping CD tersebut, dengan menggantikan biaya pembuatan dan biaya pengiriman dengan biaya sejumlah
Rp. 300.000 Rp. 150.000, - (khusus untuk pulau Jawa), dan biaya sejumlah
Rp. 350.000 Rp. 175.000, - (untuk diluar pulau Jawa)
S
PECIAL BONUS TODAY : 1 keping CD 230 MB/766 Files berisi latihan soal CPNS, SILABUS dan RPP, KTSP dan Profil Sekolah (sebagai bahan referensi anda).

Pengiriman/ Transfer ke Bank Mandiri Kantor Cabang Yos Sudarso Tarakan
No. Rekening : 1480005785228
Atas Nama : Akhmad Fakharuddin
Maka, segera konfirmasi VIA SMS ke 085815182483 dengan format SMS KONFIRMASI sbb:
NAMA#BIAYA PENGIRIMAN#NAMA DI REKENING#ALAMAT LENGKAP#KODEPOS

Demikian yang kami sampaikan, semoga bisa memberikan manfaat dan menjadikan ilmu yang berguna. Terima kasih banyak, dan sekali lagi mohon maaf apabila tidak berkenan. Maju terus pendidikan indonesia .

Hormat Kami,
LEARNING CENTER PAGUNTAKA
Akhmad Fakharuddin Sidar S. Pd | HP : 0852 3424 3394 (Telkomsel) | 0858 1518 2483 (Indosat)
Home : Jl. Kauman IV A / 631 B Malang 65119

Selasa, 28 Agustus 2012

Boarding School

Boarding School adalah sistem sekolah dengan asrama, dimana peserta didik dan juga para guru dan pengelola sekolah tinggal di asrama yang berada dalam lingkungan sekolah dalam kurun waktu tertentu biasanya satu semester diselingi dengan berlibur satu bulan sampai menamatkan sekolahnya.
Di lingkungan sekolah, para siswa dapat melakukan interaksi dengan sesama siswa, bahkan berinteraksi dengan para guru setiap saat. Contoh yang baik dapat mereka saksikan langsung di lingkungan mereka tanpa tertunda. Dengan demikian, pendidikan kognisi, afektif, dan psikomotor siswa dapat terlatih lebih baik dan optimal.
Boarding School yang baik dijaga dengan ketat agar tidak terkontaminasi oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan sistem pendidikan atau dengan ciri khas suatu sekolah berasrama. Dengan demikian peserta didik terlindungi dari hal-hal yang negatip seperti merokok, narkoba, tayangan film/sinetron yang tidak produktif dan sebagainya
Di sekolah dengan sistem ini, para siswa mendapatkan pendidikan dengan kuantitas dan kualitas yang berada di atas rata-rata pendidikan dengan sistem konvensional.
Untuk menjawab kemajuan jaman, sekolah-sekolah dengan sistem boarding telah merancang kurikulumnya dengan orientasi kebutuhan masa depan. Penerapan pembelajaran berbasis IT semisal penggunaan bahan ajar dengan power point, flash, penggunaan internet sebagai sumber informasi utama, pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar yang efektif, penayangan film yang relevan dengan materi pelajaran, penggunaan lab bahasa dan lab komputer yang intensif, telah lazim diterapkan di sekolah- sekolah ini. Kurikulum yang disajikan kepada para siswapun sedikit berbeda di banding sekolah lainnya. 


Latar Belakang Dibentuknya Boarding School
§ Proses pendidikan secara konvensional, terutama di kota besar, dinilai kurang efektif.
§ Pelajar dan pendidik banyak menghabiskan waktu dan tenaganya diluar jam belajar karena jarak tempuh dan kondisi lingkungan yang macet dll.
§ Mayoritas pelajar diluar jam sekolah lebih banyak yang menghabiskan waktunya untuk bermain, nonton TV, dll.
§ Diperlukan sistem belajar terbaik yang memungkinkan adanya perbaikan mutu pembelajaran.
§ Belajar dengan sistem boarding school sampai saat ini merupakan yang terbaik di antara berbagai pilihan. Sistem ini bukan barang baru, karena sudah lama dipraktikkan di pesantren. Dengan sistem mesantren atau mondok, seorang siswa atau santri tidak hanya belajar secara kognitif, melainkan juga afektif dan psikomotor.
§ Belajar afektif adalah mengisi otak siswa/santri dengan berbagai macam ilmu pengetahuan, dengan cara melatih kecerdasan anak. Sementara menghadapi era modernisme seperti sekarang ini, otak siswa tidak lagi cukup dengan dipenuhi ilmu pengetahuan, melainkan perlu keterampilan dan kecerdasan merasa dan berhati nurani. Sebab, pada kenyataannya, dalam menghadapi kehidupan, manusia menyelesaikan masalah tidak cukup dengan kecerdasan intelektual, melainkan perlu kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). Mengajarkan kecerdasan emosional dan spiritual tidak cukup dilakukan secara kognitif, sebagaimana mengajarkan kecerdasan intelektual. Dalam hal ini diperlukan proses internalisasi dari berbagai pengertian yang ada dalam rasio ke dalam hati sanubari. Salah satu cara terbaik mengajarkan dunia afektif adalah pemberian teladan dan contoh dari para pemimpin dan orang-orang yang berpengaruh di sekitar anak.
§ Dengan mengasramakan anak didik sepanjang 24 jam, anak didik tidak hanya mendapatkan pelajaran secara kognitif, melainkan dapat menyaksikan langsung bagaimana perilaku ustaz, guru, dan orang-orang yang mengajarkan mereka. Para siswa bisa menyaksikan langsung, bahkan mengikuti imam, bagaimana cara salat yang khusuk, misalnya. Ini sangat berbeda dengan pelajaran salat, misalnya, yang tanpa disertai contoh dan pengalaman makmum kepada imam yang salatnya khusuk. Jangan-jangan pelajaran di ke kelas bisa berbeda dengan pelaksanaan di rumah saat murid/santri melaksanakannya sendiri.
§ Di samping itu, dengan sistem boarding school, para pimpinan pesantren dapat melatih psikomotorik anak lebih optimal. Dengan otoritas dan wibawa yang dimiliki, para guru mampu mengoptimalkan psikomotorik siswa, baik sekadar mempraktikkan berbagai mata pelajaran dalam bentuk gerakan-gerakan motorik kasar maupun motorik lembut, maupun berbagai gerakan demi kesehatan jiwa dan psikis anak.
§ Karena sistem boarding school mampu mengoptimalkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor siswa, maka sistem mesantren ini memiliki prasyarat agar para guru dan pengelola sekolah siap mewakafkan dirinya selama 24 jam. Selama siang dan malam ini, mereka melakukan proses pendidikan, baik ilmu pengetahuan, maupun memberikan contoh bagaimana mengamalkan berbagai ilmu yang diajarkan tersebut.
§ Dengan adanya boarding school, keinginan orang tua mendapatkan sekolah berkualitas didukung tempat tinggal yang bagus bagi anak-anaknya dapat terpenuhi.
§ Selain adanya pengawasan 24 jam, menyekolah anak di boarding school juga bisa meningkatkan persaudaraan yang kental di antara anak-anak, menciptakan hubungan yang baik antara guru dan murid.
§ Dan di beberapa sekolah boarding school dimanfaatkan untuk meningkatkan fektifitas dari visi sekolah itu sendiri.
 

Perkembangan Boarding School Di Indonesia
Di Indonesia, sekolah semacam boarding school telah banyak didirikan, biasanya berada di daerah atau lingkungan pedesaan. Contohnya adalah SMA Taruna, SMA unggulan di berbagai daerah, pesantren-pesantern baik yang modern maupun sallafy (Pesantren Gontor, Al-Zaytun, Tebuireng dsb), SMUT Krida Nusantara di Bandung, SMU Madaniah di Parung Bogor dan Al-Azhar di Lippo Cikarang. Semua itu cukup bagus dan memiliki hasil positif dalam membangun pendidikan berkualitas.
Sistem pembelajarannya cukup bagus, tidak hanya pendidikan dalam kelas, tapi di asrama juga ada pembinaan. Seperti di pesantren, setiap jam empat pagi anak-anak dibangunkan untuk salat tahajud, kekurangannya hampir tidak ada, kecuali kalau manajemennya jelek.
Visi sekolah yang membedakan boarding school dengan pesantren, pesantren itu nyantri. Dari mulai ilmu pengetahuannya sampai sikapnya harus sikap santri. Ada pula boarding school yang punya visi seperti itu. Tapi, yang populer sekarang ini orang mencoba mencari jalan tengah. Pesantren mau digabungkan dengan teknologi modern, sedang yang modern digabungkan agama
 

Syarat-Syarat Untuk Menjadi Boarding School Yang Baik
Manajemen boarding school yang bagus memiliki enam kriteria :
1. tujuan visi dari pendidikan di sekolah itu jelas dan dimengerti
2. peraturan di sekolah jelas dimengerti dan konsisten
3. hubtngan antara struktur yang ada (kepala sekolah, tata usaha, guru-murid, dan orang tua) mempunyai hubungan yang egaliter dan demokratis, tapi memperhatikan tatakrama ketimuran dan agama
4. struktur organisasi dan personalianya mempunyai kriteria yang mapan mengikuti arus zaman yang paling baru
5. ada tolok ukur sistem evaluasi pendidikan yang sering disebut sukses pendidikan atau sukses pembelajaran
6. manajemen yang baik adalah tidak isolatif, tapi dia mempunyai interaksi dan networking (jaringan-jaringan) yang cukup ke mana-mana.
 

Manfaat Boarding School
§ Dari sisi kualitas, sekolah dengan sistem pendidikan boarding memungkinkan interaksi antara siswa dengan guru terjalin lebih leluasa, bahkan hingga 24 jam. Interaksi yang kerap ini membuat siswa terhindar dari pengaruh negatif lingkungan, semisal penyalahgunaan narkoba, perilaku seks bebas, tawuran, bergabung dalam geng kriminal, dan hal – hal lain yang bersifat negatif yang berasal dari lingkungan.
§ Dengan sistem boarding, komunikasi antara siswa dengan guru jauh lebih cair. Para siswa memandang gurunya tidak hanya sebagai pengajar, namun lebih dari itu, yakni sebagai teman, sahabat, dan pengganti orang tua, yang dengannya mereka bebas untuk berbicara tentang apa saja. Dengan cara ini pengawasan terhadap perilaku siswa dapat lebih dipertanggung jawabkan”
§ Faktor yang tidak kalah penting dari pelaksanaan sekolah dengan sistem boarding adalah mekanisme pembentukan siswa menjadi pribadi yang mandiri dan berakhlak mulia. Para siswa dibiasakan untuk dapat mengurus dirinya sendiri, dari mulai mengurus hal-hal ringan semisal bangun pagi hingga ke hal-hal yang lebih serius semisal menjaga kesehatan dan menjaga ritme belajar.
§ Siswa juga dibiasakan menata hidupnya dengan cermat, mengatur waktunya dengan efektif, bersosialisasi dengan sehat, mengatur emosi, pendeknya mereka dibiasakan untuk rajin, tekun, ulet, berdisiplin, dan memiliki empati, sehingga kelak ia akan menjadi pribadi yang menyenangkan.
§ Kedisiplinan dan ketaatan beribadah kepada Allah swt hingga kini masih menjadi alasan utama para orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah boarding. Di sini para siswa dibiasakan disiplin dan taat dalam beribadah, suatu hal yang sangat sulit di lakukan di rumah, terutama di keluarga dengan kedua orang tua berkarir di luar.
§ Memperdalam ilmu agama tak pelak menjadi bagian yang sangat penting dalam proses ini. Semua ilmu-ilmu kepesantrenan umumnya diajarkan di sekolah-sekolah boarding khususnya yang berbasis Islam. Ilmu-ilmu itu, seperti ilmu Hadits, Tafsir, Aqidah, Akhlak, dan sebagainya, disajikan dengan formulasi berbeda, lebih moderen dan menarik minat anak, tanpa harus kehilangan esensinya
§ Peserta didik fokus kepada pelajaran
§ Pembelajaran hidup bersama
§ Terhindar dari hal-hal yang negatif seperti narkoba
§ Bebas dari kemacetan saat peserta didik berangkat sekolah
§ Bebas dari tawuran
§ Bebas dari tayang/film/sinetron yang tidak mendidik
§ Lingkungan nyaman, udara bersih bebas polusi
§ Orang tua tidak terlalu khawatir terhadap anaknya, karena dinilai aman
 

Penilaian Terhadap Boarding School
Era globalisasi yang sesaat lagi akan menjelang tentu harus kita sikapi dengan positif dan dengan antisipasi yang positif pula. Diperlukan keseriusan semua komponen bangsa dalam mempersiapkan generasi muda yang kelak akan menjadi pemain utama serta melanjutkan cita-cita kita di era yang dahsyat itu. Untuk tujuan itulah sekolah-sekolah boarding didirikan. Memang ini bukanlah jenis pendidikan yang murah. Namun jika dilihat dari hasil yang kelak akan kita tuai dari anak-anak ini, berupa kemaslahatan dan kemampuan memajukan, serta mensejahterakan seluruh bangsa Indonesia, maka tentu hal ini sangat sepadan dengan nilai dan pengorbanan yang harus dikeluarkan. Sekolah boarding adalah sekolah yang berorientasi masa depan dan sangat antisipatif dalam menyikapi perubahan jaman yang sangat pesat. Dari sekolah-sekolah ini diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang memiliki segenap kualifikasi unggul, baik dalam akhlak maupun dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi ” .