Entah
berapa kata-kata mutiara yang ku telan mentah-mentah. Entah sudah
berapa banyak kalimat motivasi yang aku cerna. Hanya demi satu
tujuan. Membentuk pribadi sejati. Pribadi yang tak mau disamakan
dengan orang lain, dan juga tak mau dibedakan dengan orang lain.
Sayangnya, hingga saat ini aku masih terpenjara oleh status ini-itu.
Atau alasan yang benar-benar tidak muncul dari dalam diriku. Beban
yang terangkum oleh permintaan manusia lain yang ada dalam hidupku.
Akupun masih merindukan kebebasan dinegeri yang bebas…Nilai
penghargaan yang dicapai dengan harga diri. Bukan harga materi.
Kali
ini aku akan bercerita tentang perjalananku beberapa hari yang
lalu…..Ini Best Cerita!!!
Info
: Tidak diperkenankan anda tertawa ketika membaca!!!!!!
Pagi
itu adalah pagi 20. Tanggal 20 januari 2011. Sengaja aku bangun agak
siang, sekitar jam 8 lebih. Karena hari itu merupakan hari libur
kuliah bagi kelasku. Off A 2008 (AMPOEH). Sedikit meringankan penat
yang ada dikepala dengan aktivitas kuliah yang hampir selalu menuju
titik jemunya. Setelah menyegarkan badan sambil bernyanyi di kamar
mandi, aku pun bersiap menuju jalan kauman untuk mengambil beberapa
berkas surat-menyurat urusan KTP si adek. Kami sedang mencoba
keberuntungan perdana bagiku. Ngurus
Beasiswa.
Aku
pun kembali kekampus. Meminta uang si adek. Karena waktu itu kondisi
keuangan kami sedang berada diujung kuku. Hahahahahaha…. Aku terus
melaju ke daerah kedungkendang
tempat
mengurus KTP. Jujur, aku belum pernah ketempat ini. Jadi hari itu
adalah pengalaman pertama yang juga merupakan pengalaman mengesankan.
Singkatnya,
setelah aku memarkirkan motor revo kesayanganku (N 2055 AG) aku
merasa bingung. Apa yang harus aku lakukan, kemana aku harus membawa
lembaran kertas itu. Sesampainya didepan pintu besar kantor itu, aku
bertemu dengan sosok orang yang tak asing bagiku. Dia adalah kawan
karibku yang sering berbagi cerita konyol, hal-hal porno-lucu,
bermotivasi ria, atau hanya sekedar nongkrong dikamarku untuk
berbagi seteguk kopi carrabian nut (good day) didalam gelas mycoffee
(1500) milikku. Sungguh kisah yang tak akan terlupakan.
Aku
menjabat tangannya. Seakan mengalir beban hidup dalam dirinya. Aku
mengenal orang ini dan sangat tertarik akan semangat hidupnya. Dia
guruku dalam hal itu. Aku tau kisah hidupnya juga dari teman SMA yang
juga teman dari si adek. Jadi bagiku, aku lumayan tahu banyak tentang
kehidupannya secara umum.
Pagi
itu aku mengenakan baju kemeja berwarna merah hitam. Begitulah aku.
Banyak yang mengatakan aku bersikap terlalu tua. Tapi aku
melakukannya tidak lain agar terlihat berbeda dengan orang lain.
Gagah dan Berwibawa. Selain itu aku ingin dipandang sebagai orang
dewasa.
Kawanku
itu mengenakan baju seadanya. Baju yang ia pakai kemarin dan
kemarinnya lagi. Sungguh sosok sederhana yang pernah ku temui. Ia
duduk didepan pintu kantor dengan harap-harap cemas. Aku pun
menghampirinya.
“Hei…ente
ngapain disini juk????”
“Ngurus
juga bang…”
Ia
memanggilku abang. Secara umur memang aku lebih tua. Tapi banyak yang
berkata bahwa wajah kami terlihat seumur. Mungkin karena hal itu yang
membuatnya terlihat tua. Beban Hidup. Aku melihatnya juga memegang
lembaran kertas yang aku tahu bukan kertas data dirinya. Hal itu aku
tahu setelah kami mengurus KTP si adek.
Karena
bingung, akupun memintanya mengantarkanku untuk mengurus ini-itu
dikantor tersebut. Dengan sengang hati ia menemaniku. Aku tahu kali
ini aku mengganggu kesibukannya. Mencari pelanggan yang akan mengurus
KTP juga.
“Juk…ini
bagaimana?aku blon pernah kesini??”
“Nyantai
ae…engko
tak anter”
Senangnya
ada yang menemaniku. Dengan mudah aku dapat menyelesaikan urusan itu
kurang dari 30 menit. Menurutku, kawanku ini cukup berpengalaman
dalam hal mengurus KTP. Mulai dari membeli map, menanyakan ke bagian
informasi, sampai ke bagian pengurusan kec. Klojen, aku selalu
ditemani. Aku tak tahu bagaimana caraku berterimakasih kepadanya
waktu itu. Sembari menemaniku, ia juga menghampiri salah satu
pelanggannya yang ia akui sebagai kawan dekat kakaknya. Dia terlihat
cukup santai dalam mengurus kami berdua.
Benar-benar
professional. Bukan proporsional. Bukan juga Validasi.
Setelah
semuanya selesai, aku bercakap-cakap dengannya di depan salah satu
bagian pengurusan akta perkawinan kota malang.
“Eh
juk…Kalo bikin akta geto, kamu juga bisa???”
“Bisa
bang…biasanya langsung jadi…Aku punya orang dalam”
Wah.
Aku terkagum melihat bakat terpendamnya. Aku bahkan terlihat cupu
dikantor itu. Maklum aku tidak terbiasa mengurus KTP. Karena aku
mengurusnya jika KTP sudah mau habis masa berlakunya. Aku baru dua
kali mengurus KTP. Ini yang ketiganya. Dan kawanku ini, menurut
pengakuannya ia sudah hapal alur-alur pengurusan. Aku terheran.
Bagaimana anak 90-an seperti dia bisa mengurus KTP
berkali-kali????HEBAT
“Sekarang
banyak yang buat KTP ya juk??
“Iya
bang…Eh ente mau buat juga ga? Bisa loh…Tapi harus masuk dalam
KK(kartu keluarga) kota malang. Kan bisa masuk di KK’e rina. Jadi
sepupunya kek. Jadi embah
nya
kek. Yang penting udah masuk. Bisa tuh buat KTP”
“Mang
bisa juk?kan dobel KTP”
Aku
adalah warga asli tarakan. Kota damai diujung Kalimantan timur.
Paguntakaku tercinta.
“Iso
ae bang. Aku bisa ngurus juga koq”
“Visa
juga bisa…ke ausy geto???”
“Bisa
juga bang…”
Waduh
tambah terkagum-kagum aku. Bagaimana bisa makhluk ini punya talenta
hebat seperti ini. Mampu mengurus segala macam…..
“Berapa
juk kesana???aku mau beres”
“Sembilan
juta bang…..beres semua”
Setahuku
pengurusan visa ke Australia berkisar di nominal puluhan juta. Bahkan
ada yang 90 juta. Maklum aku juga bercita-cita bisa menginjak tanah
kangguru itu. Cita-cita masa kecil dulu. Sampai sekarang.
“Koq
murah juk… aku tahu ada yang 90 juta i”
“Lek
mbek aku gampang bang…aku lak ada orang dalam a”
Wuuiiidddiiihh…tambah
kagum saja diriku. Bukan cuma KTP. Visa yang terkenal mbulet
pengurusannya bisa ia sunnat juga biayanya. Sungguh orang yang hebat.
“Sek
ya bang..aku ta mrono dilut”
“Oyyiii”
Dari
jauh aku melihatnya bercakap-cakap dengan pelanggan yang ia akui
teman tadi. Aku melihat mereka berjalan kearah bagian informasi. Dan
seperti perkiraanku. Tepat. Orang itu bahkan mengurus KTP dalam waktu
5 menit. Amazing…
Setelahnya
aku diperkenalkan oleh temannya. Dari wajahnya aku tahu bahwa ia juga
bingung dalam mengurus KTP. Berbeda dengan wajah kawanku itu. Yang
sarat akan semangat hidup. Semangatnya selalu menyala.
“Aku
kate muleh juk….luweh aku”
“Yowes
bang…aku juga”
“Suwun
yo juk”
“Nyanteeee”
Gaya
bahasanya yang terdengar asik selalu menjadi ciri khas kawanku itu.
Akhirnya kamipun berpisah. Satu lagi kenangan yang sedikit mengundang
tawa kecilku. Selalu ada kesan pada orang itu.
Aku
melihatnya pulang dengan pelanggannya tadi. Kawanku itu
bertanggungjawab. Bukan hanya membantu menguruskan KTP nya. Dia pun
mengantarkannya pulang. Dalam hal ini, aku tidak tahu apakah orang
itu dikenakan biaya tambahan transport atau tidak. Yang jelas aku
dalam hal ini melakukannya secara GRATIS. Dia pun membantuku dengan
senang hati. Kami memang tak jarang saling membantu satu sama lain.
Ketika berkelompok, kami sering bersama. Dan pada awal aku selalu
mengucapkan “welcome
to the team”.
Hehehehe
Pembaca…
Aku
sering mendengar, melihat sosok low profil dalam hidup. Di bali ada
sebuah owner tokoyang beromzet 6 M hanya pada satu standnya. Kerjanya
bukan duduk dimeja kantor. Tapi jadi tukang parkir ditokonya. Pada
perkuliahan potografi aku juga menemukan manager terkenal yang
bekerja 5 juta perhari. Tapi menyempatkan dirinya jadi tukang parkir
motor dikota malang.
Sekali
lagi, saat ini. Anda tidak akan menyangka bahwa orang yang saya
ceritakan diatas adalah owner salah satu bisnis clothing dikota
malang yang telah mensponsori banyak show-show besar. Kolega
bisnisnya juga menyebar diluar jawa. Orang itu juga telah menerima
beasiswa berkali-kali.
Walaupun
begitu ia adalah Calo
“N” Orang Hebat.
Menurutku. Silakan tertawa…….
By
: radjapaguntakagagahdanberwibawa