Rabu, 13 Juni 2012

KISAH EMPAT JEMBATAN (IRON BRIDGE)

Namaku Akhmad Fakharuddin (Jangan dikurangi hurufnya yaa….saya ga suka . Hehehehehe). Tulisan ini aku buat iseng2 aja. Jadi tdk pake EYD. So….Maafkan lah daku……Hehe. Aku Anak dari M. Sidar S. Pd dan Suriah S. Pd (Pamer Ortu). ……..OKE Langsung Aja!!!
Di atas tadi prakata tok…namanya juga iseng…

Kali ini aku akan membagikan cerita tentang apa itu jembatan besi. Nama kerennya The Iron Bridge. Kalo ada negeri 4 menara aku juga ga mau kalah menyebutnya jembatan 4 bersaudara. Hahahahaha. Akses untuk dapat sampai ke jembatan besi satu-satunya adalah melewati samping rumahku (no.23). Tenang saja sekarang anda dapat memarkirkan motor anda (mobil ga bisa) disamping rumah. Tanpa harus dipungut biaya dari staff CV. Mitra Salubulung yang berbaju orange. Rompi orange (tukang parkir tarakan). Sekarang pekerjaan tukang parkir sudah mulai banyak. Dampak dari kurang ketatnya penyaringan penduduk migrasi dari luar pulauku. Dulu ketat. Karena walikotanya keren. Sekarang keren jugalah. No time for politic now!

Lanjut…Apabila anda ingin melihat secara langsung kawasan jembatan besi aku mengundang anda untuk mampir kerumahku . tapi sekarang sudah ga disana lagi. Kami sekeluarga pindah dibelakang masjid al-amin. Masjid kebanggaan ayahku, aku, dan keluargaku. Tapi aku tetap mengundang anda main ke rumahku.

Secara umum jalan menuju jembatan besi tidaklah sulit. Ada banyak cara untuk kita bisa kesana. Tapi secara legal hanya gang disamping rumahkulah yang merupakan penghubung jalan yang paling nyaman. Tapi tingkat kewaspadaan juga harus dipertimbangkan. Karena kayu yang menghubungkan jembatan kecil ke jembatan besi juga berumur cukup tua dari umurku. Apabila anda membawa anak-anak anda, aku sarankan untuk digendong/dipegang. Karena banyak terjadi insiden “jato’(k)”(bacanya seperti kata batok: “k” tidak dibaca penuh).
Tapi jangan takut, semua itu akan terbayar apabila anda telah sampai dijembatan besi itu. Pakailah sandal dan sepatu. Jangan sampai kesuban!!!

Pertama kali yang menyapa anda adalah angin sepoi-sepoi. Angin laut. Bau khasnya akan menjadi inspirasi buat anda. Aku jamin itu. Yang mungkin pertama kali anda lihat adalah bangkai. Bukan binatang. Tapi bangkai kapal besar yang rusak dan terdampar disana. Mungkin punya nelayan luar negeri kali ya…di awal anda masuk dijembatan besi anda akan menjumpai satu tiang tistrik berwarna hitam abu-abu. Hitam setengahnya. Memang tiang yang ga lazim. Umumnya tiang listrik berwarna abu-abu atai silver seluruhnya. Kalo alasan pemberian warna, terus terang aku kurang tahu.
Setelah anda menikmati pemandangan laut yang indah, jangan lupa menengok ke arah kiri anda. Searah lurus dari pandangan, anda akan melihat salah satu bungker terbesar yang ada ditarakan. Kalo penasaran kesana aja. Tapi tetap waspada akan kesuban. Jika pandangan anda lurus kearah bunker, maka yang ada di sisi kiri anda adalah sekolah kami. Sekolah sejarah. Center of Iron Bridge. (baca kisah sekolahku)

Setelah puas melihat bungker dari luar (karena saya yakin anda tidak diperbolehkan untuk masuk, kecuali mendaftarkan diri sebagai tukang narek drom). Sedikit info, kalo anda kesana pada sore hari biasanya kenikmatan anda dalam melihat panorama jembatan besi akan terganggu oleh tukang narek drom. Agak aneh memang warga jembes. Masa narek/ menarik drom/drum (isinya minyak). Dilakukan dengan cara menggulingkannya. Seharusnya dikatakan dorong/guling drom. Memang unik warga disana. Aneh tapi nyata.

Berbalik kanan. Anda akan melihat arah lurus dari pandangan anda tepat diujung jembatan besi. Terlihat samar tangki yang berukuran sedang disana. Sekedar info lagi, sisi kanan kiri jembatan dihiasi dengan pipa tilang minyak sebanyak dua atau tiga pipa. Anda boleh merokok disepanjang jembatan. Tapi aku sarankan tidak usalah. Hehehehehehe……
Disarankan sekali anda berjalan agak perlahan. Karena angin laut yang berbau khas jembes akan sesekali menyapa anda. Mata anda juga bisa disegarkan dengan pohon bakau yang tumbuh kecil di dasar laut. Aku tidak dapat menjamin apakah anda bisa menyaksikan panorama lumpur jembes yang tak kalah indah juga. Karena pasang surut air laut ditempat kami tak bisa diterka secara akurat. Anggap saja anda beruntung bisa melihat dasar lumpur laut jembatan besi. Maka yang akan anda lihat adalah beberapa binatang kecil. Bukan lumba-lumba. Tapi tempakul dan yu yu. Binatang ini tidak untuk dimakan. Tapi cukuplah untuk membuat anda tertawa kecil dan memperhatikan mereka sekitar 3-4 menit. Imut-imut loh tempakul nya. Hahahahahahahaha…..

Dikanan jalan ada beberapa warung yang bisa anda singgahi walaupun sekedar melepas penat. Atau membeli mizone (maklum penulis adalah orang yang hobi ber-mizone ria). Harga makanan disana relative tinggi, bukan karena mahal. Tapi memang ditarakan semua serba mahal. Jadi cost dan biaya jalan-jalan ke jembes juga harus di perhitungkan. Disisi kiri jalan, kalau anda beruntung, anda akan mendapatkan perahu yang disandarkan dijembatan. Anda beruntung apabila anda berkesempatan naik perahu untuk sekedar merasakan diayun oleh ombak laut…tenang saja ga berbahaya koq. Paling keciprat air asin sedikit. Dan yang paling penting anda tidak akan mengalami naik perahu berbayar seperti di dufan Jakarta atau pulau sempu malang. Anda akan digratiskan. Tapi syaratnya ada anak-anak disitu. Kalo anaknya ga mau bilang aja aku anggotanya si endu’ (sandi menakutkan di jembatan besi).

Sebenarnya anda bisa melihat 2 dari 4 jembatan yang aku telah sebutkan diatas. Tapi aku sarankan tetap jalan saja. Jangan berhenti. Karena keindahan laut itu ada pada ujungnya. Kami menyebutnya di ujung. Ini memang hukum alam. Yang anda liat diujung jembatan adalah panorama maha indah yang tak pernah anda lewatkan. Laut Lepas
Jembatan yang paling dekat dari mata anda memandang waktu itu adalah JEMBATAN MERAH. Kami menyebutnya AMI. Jangan harap anda bisa kesana. Karena terpampang jelas Peringatan yang berwarna merah tentang dilarang merokok, dilarang bawa foto, dilarang bawa ini-itu. Bla bla bla….intinya jembatan AMI adalah jembatan resmi milik PERTAMINA daerah tarakan. Jembatan itu boleh digunakan pada satu muharram….orang2 pada mandian. Buang sial katanya.
Jembatan AMI jelas sekali berwarna merah karena pipanya terawat dan sering dicat. Berbeda dengan jembatan kebanggaanku. Jembatan besi. Sekarang sudah tidak ada yang merawat. Jembatan setelah jembatan AMI adalah jembatan MALUNDUNG. Pelabuhan pusat Kota Tarakan. Kalo bus setara dengan Antar-Provinsi. Maklum daerahku ga punya bis. Hehehehehehe….Bicara masalah Jembatan Malundung maka anda akan berkata “sangat indah”. Namanya saja pelabuhan kota. Ya pasti dirawat. Apalagi kalo malam lampu kelap-kelipnya yang aduhai bisa menyihir anda.

Koq baru 3 jembatan???

Nah kalo jembatan yang satu ini anda tidak bisa melihatnya secara langsung dari kawasan jembatan besi. Nama jembatan itu adalah Jembatan SDF. Aku juga ga tahu apa itu SDF. Mungkin kepanjangan sesuatu ato apa. Karena aku ga tau.hehehehehe. Sekarang SDF telah berevolusi menjadi TENGKAYU. Tapi tetap saja orang tarakan menyebutnya SDF.Sebenarnya anda bisa saja melihat dari kawasan jembatan besi. Tapi karena perumahan yang didirikan di sepanjang laut agak padat, hal itu menghalangi batas pandang mata anda. SDF adalah pelabuhan kecil Kota Tarakan. Kalo bus setara dengan Antar-Kota. Hanya melayani antar kota se Kalimantan utara saja. Jadi ga bisa nyampe Jakarta. Hahahahahahaha….

Nah lengkap sudah jembatan bersaudara. Aku ga tau nama inggrisnya yang keren apa. Aku harap kalian ada solusi yang bagus buat nama dicerita ini. Cerita ini bisa menjadi tour guide anda ketika mlancong dikawasan iron bridge.

Karena tiga dari jembatan dalam cerita ini adalah jembatan bersyarat. Maka saya anjurkan anda untuk memulainya dari jembatan besi. Masuk dijembatan ini free. Tanpa ada biaya apapun. Dan jangan lupa kalo anda pulang anda bisa membawa oleh2 dari ujung jembatan berupa belut. Bagi anda pecinta belut. Saya yakin anda tidak akan kecewa dengan ukurannya. Anda bisa meminta anak-anak yang lagi pada mancing atau ngambau disana. Ngambau adalah bahasa kami untuk menangkap kepiting. Aku sendiri kurang mahir mancing. Tapi kalo ngambau aku juga hebat dulunya. Oia anda bisa mendapatkan belut atau kepiting khas jembatan besi dengan Cuma-Cuma. Syaratnya anda bisa meminta kepada anak-anak disana dengan halus. Aku rasa mereka dengan senang hati akan melakukannya.

Mungkin anda akan bertemu dengan anak yang agak aneh disekitar jembatan. Badannya hitam legam tak terurus. Tapi jangan takut dia bukan orang gila. Pekong kami menyebutnya. Semoga cerita ini bisa menjadi suguhan menarik buat anda. Jangan lupa dikomen yaaa…….

Di akhir cerita iseng ini…Ku mohonkan doa agar kampung ku selalu mendapat Lindungan-Nya. Kepada kawanku semua, mari kita jadikan Paguntaka BANGGA bahwa ia telah melahirkan dan membesarkan SAYA, ANDA, KITA SEMUA……
Mohon maaf apabila ada salah kata yang ada di tulisan iseng ini.

Salam Super Dahsyat…


Akhmad Fakharuddin
(Radja Paguntaka)

Nb : -Kalau baca pake logat tarakan pasti lebih paham
-Jangan menangis atau tertawa waktu membaca
-Disarankan anda juga membuat kisah anda, sapa tau lebih asik…..hehehe


Tidak ada komentar:

Posting Komentar