Namaku
Akhmad Fakharuddin (Jangan dikurangi hurufnya yaa….saya ga suka .
Hehehehehe). Tulisan ini aku buat iseng2 aja. Jadi tdk pake EYD.
So….Maafkan lah daku……Hehe. Aku Anak dari M. Sidar S. Pd dan
Suriah S. Pd (Pamer Ortu). ……..OKE Langsung Aja!!!
Di
atas tadi prakata tok…namanya juga iseng…
Kali
ini aku akan membagikan cerita tentang apa itu jembatan besi. Nama
kerennya The Iron Bridge. Kalo ada negeri 4 menara aku juga ga mau
kalah menyebutnya jembatan 4 bersaudara. Hahahahaha. Akses untuk
dapat sampai ke jembatan besi satu-satunya adalah melewati samping
rumahku (no.23). Tenang saja sekarang anda dapat memarkirkan motor
anda (mobil ga bisa) disamping rumah. Tanpa harus dipungut biaya dari
staff CV. Mitra Salubulung yang berbaju orange. Rompi orange (tukang
parkir tarakan). Sekarang pekerjaan tukang parkir sudah mulai banyak.
Dampak dari kurang ketatnya penyaringan penduduk migrasi dari luar
pulauku. Dulu ketat. Karena walikotanya keren. Sekarang keren
jugalah. No time for politic now!
Lanjut…Apabila
anda ingin melihat secara langsung kawasan jembatan besi aku
mengundang anda untuk mampir kerumahku . tapi sekarang sudah ga
disana lagi. Kami sekeluarga pindah dibelakang masjid al-amin. Masjid
kebanggaan ayahku, aku, dan keluargaku. Tapi aku tetap mengundang
anda main ke rumahku.
Secara
umum jalan menuju jembatan besi tidaklah sulit. Ada banyak cara untuk
kita bisa kesana. Tapi secara legal hanya gang disamping rumahkulah
yang merupakan penghubung jalan yang paling nyaman. Tapi tingkat
kewaspadaan juga harus dipertimbangkan. Karena kayu yang
menghubungkan jembatan kecil ke jembatan besi juga berumur cukup tua
dari umurku. Apabila anda membawa anak-anak anda, aku sarankan untuk
digendong/dipegang. Karena banyak terjadi insiden “jato’(k)”(bacanya
seperti kata batok: “k” tidak dibaca penuh).
Tapi
jangan takut, semua itu akan terbayar apabila anda telah sampai
dijembatan besi itu. Pakailah sandal dan sepatu. Jangan sampai
kesuban!!!
Pertama
kali yang menyapa anda adalah angin sepoi-sepoi. Angin laut. Bau
khasnya akan menjadi inspirasi buat anda. Aku jamin itu. Yang mungkin
pertama kali anda lihat adalah bangkai. Bukan binatang. Tapi bangkai
kapal besar yang rusak dan terdampar disana. Mungkin punya nelayan
luar negeri kali ya…di awal anda masuk dijembatan besi anda akan
menjumpai satu tiang tistrik berwarna hitam abu-abu. Hitam
setengahnya. Memang tiang yang ga lazim. Umumnya tiang listrik
berwarna abu-abu atai silver seluruhnya. Kalo alasan pemberian warna,
terus terang aku kurang tahu.
Setelah
anda menikmati pemandangan laut yang indah, jangan lupa menengok ke
arah kiri anda. Searah lurus dari pandangan, anda akan melihat salah
satu bungker
terbesar yang ada ditarakan. Kalo penasaran kesana aja. Tapi tetap
waspada akan
kesuban. Jika
pandangan anda lurus kearah bunker, maka yang ada di sisi kiri anda
adalah sekolah kami. Sekolah sejarah. Center of Iron Bridge. (baca
kisah sekolahku)
Setelah
puas melihat bungker dari luar (karena saya yakin anda tidak
diperbolehkan untuk masuk, kecuali mendaftarkan diri sebagai tukang
narek
drom).
Sedikit info, kalo anda kesana pada sore hari biasanya kenikmatan
anda dalam melihat panorama jembatan besi akan terganggu oleh tukang
narek
drom.
Agak aneh memang warga jembes. Masa narek/ menarik drom/drum (isinya
minyak). Dilakukan dengan cara menggulingkannya. Seharusnya dikatakan
dorong/guling drom. Memang unik warga disana. Aneh tapi nyata.
Berbalik
kanan. Anda akan melihat arah lurus dari pandangan anda tepat diujung
jembatan besi. Terlihat samar tangki
yang berukuran sedang disana. Sekedar info lagi, sisi kanan kiri
jembatan dihiasi dengan pipa tilang minyak sebanyak dua atau tiga
pipa. Anda boleh merokok disepanjang jembatan. Tapi aku sarankan
tidak usalah. Hehehehehehe……
Disarankan
sekali anda berjalan agak perlahan. Karena angin laut yang berbau
khas jembes akan sesekali menyapa anda. Mata anda juga bisa
disegarkan dengan pohon bakau
yang tumbuh kecil di dasar laut. Aku tidak dapat menjamin apakah anda
bisa menyaksikan panorama lumpur jembes yang tak kalah indah juga.
Karena pasang surut air laut ditempat kami tak bisa diterka secara
akurat. Anggap saja anda beruntung bisa melihat dasar lumpur laut
jembatan besi. Maka yang akan anda lihat adalah beberapa binatang
kecil. Bukan lumba-lumba. Tapi tempakul
dan yu
yu.
Binatang ini tidak untuk dimakan. Tapi cukuplah untuk membuat anda
tertawa kecil dan memperhatikan mereka sekitar 3-4 menit. Imut-imut
loh tempakul
nya. Hahahahahahahaha…..
Dikanan
jalan ada beberapa warung yang bisa anda singgahi walaupun sekedar
melepas penat. Atau membeli mizone (maklum penulis adalah orang yang
hobi ber-mizone ria). Harga makanan disana relative tinggi, bukan
karena mahal. Tapi memang ditarakan semua serba mahal. Jadi cost dan
biaya jalan-jalan ke jembes juga harus di perhitungkan. Disisi kiri
jalan, kalau anda beruntung, anda akan mendapatkan perahu yang
disandarkan dijembatan. Anda beruntung apabila anda berkesempatan
naik perahu untuk sekedar merasakan diayun oleh ombak laut…tenang
saja ga berbahaya koq. Paling keciprat air asin sedikit. Dan yang
paling penting anda tidak akan mengalami naik perahu berbayar seperti
di dufan Jakarta atau pulau sempu malang. Anda akan digratiskan. Tapi
syaratnya ada anak-anak disitu. Kalo anaknya ga mau bilang aja aku
anggotanya si endu’
(sandi menakutkan di jembatan besi).
Sebenarnya
anda bisa melihat 2 dari 4 jembatan yang aku telah sebutkan diatas.
Tapi aku sarankan tetap jalan saja. Jangan berhenti. Karena keindahan
laut itu ada pada ujungnya. Kami menyebutnya di
ujung.
Ini memang hukum alam. Yang anda liat diujung jembatan adalah
panorama maha indah yang tak pernah anda lewatkan. Laut Lepas
Jembatan
yang paling dekat dari mata anda memandang waktu itu adalah JEMBATAN
MERAH. Kami menyebutnya AMI. Jangan harap anda bisa kesana. Karena
terpampang jelas Peringatan yang berwarna merah tentang dilarang
merokok, dilarang bawa foto, dilarang bawa ini-itu. Bla bla
bla….intinya jembatan AMI adalah jembatan resmi milik PERTAMINA
daerah tarakan. Jembatan itu boleh digunakan pada satu
muharram….orang2 pada mandian. Buang sial katanya.
Jembatan
AMI jelas sekali berwarna merah karena pipanya terawat dan sering
dicat. Berbeda dengan jembatan kebanggaanku. Jembatan besi. Sekarang
sudah tidak ada yang merawat. Jembatan setelah jembatan AMI adalah
jembatan MALUNDUNG. Pelabuhan pusat Kota Tarakan. Kalo bus setara
dengan Antar-Provinsi. Maklum daerahku ga punya bis.
Hehehehehehe….Bicara masalah Jembatan Malundung maka anda akan
berkata “sangat indah”. Namanya saja pelabuhan kota. Ya pasti
dirawat. Apalagi kalo malam lampu kelap-kelipnya yang aduhai bisa
menyihir anda.
Koq
baru 3 jembatan???
Nah
kalo jembatan yang satu ini anda tidak bisa melihatnya secara
langsung dari kawasan jembatan besi. Nama jembatan itu adalah
Jembatan SDF. Aku juga ga tahu apa itu SDF. Mungkin kepanjangan
sesuatu ato apa. Karena aku ga tau.hehehehehe. Sekarang SDF telah
berevolusi menjadi TENGKAYU. Tapi tetap saja orang tarakan
menyebutnya SDF.Sebenarnya
anda bisa saja melihat dari kawasan jembatan besi. Tapi karena
perumahan yang didirikan di sepanjang laut agak padat, hal itu
menghalangi batas pandang mata anda. SDF adalah pelabuhan kecil Kota
Tarakan. Kalo bus setara dengan Antar-Kota. Hanya melayani antar kota
se Kalimantan utara saja. Jadi ga bisa nyampe Jakarta.
Hahahahahahaha….
Nah
lengkap sudah jembatan bersaudara. Aku ga tau nama inggrisnya yang
keren apa. Aku harap kalian ada solusi yang bagus buat nama dicerita
ini. Cerita ini bisa menjadi tour guide anda ketika mlancong
dikawasan iron
bridge.
Karena
tiga dari jembatan dalam cerita ini adalah jembatan bersyarat. Maka
saya anjurkan anda untuk memulainya dari jembatan besi. Masuk
dijembatan ini free. Tanpa ada biaya apapun. Dan jangan lupa kalo
anda pulang anda bisa membawa oleh2 dari ujung jembatan berupa belut.
Bagi anda pecinta belut. Saya yakin anda tidak akan kecewa dengan
ukurannya. Anda bisa meminta anak-anak yang lagi pada mancing
atau ngambau
disana. Ngambau adalah bahasa kami untuk menangkap kepiting. Aku
sendiri kurang mahir mancing. Tapi kalo ngambau aku juga hebat
dulunya. Oia anda bisa mendapatkan belut atau kepiting khas jembatan
besi dengan Cuma-Cuma. Syaratnya anda bisa meminta kepada anak-anak
disana dengan halus. Aku rasa mereka dengan senang hati akan
melakukannya.
Mungkin
anda akan bertemu dengan anak yang agak aneh disekitar jembatan.
Badannya hitam legam tak terurus. Tapi jangan takut dia bukan orang
gila. Pekong
kami menyebutnya. Semoga cerita ini bisa menjadi suguhan menarik buat
anda. Jangan lupa dikomen yaaa…….
Di
akhir cerita iseng ini…Ku mohonkan doa agar kampung ku selalu
mendapat Lindungan-Nya. Kepada kawanku semua, mari kita jadikan
Paguntaka BANGGA bahwa ia telah melahirkan dan membesarkan SAYA,
ANDA, KITA SEMUA……
Mohon
maaf apabila ada salah kata yang ada di tulisan iseng ini.
Salam
Super Dahsyat…
Akhmad
Fakharuddin
(Radja
Paguntaka)
Nb
: -Kalau baca pake logat tarakan pasti lebih paham
-Jangan
menangis atau tertawa waktu membaca
-Disarankan
anda juga membuat kisah anda, sapa tau lebih asik…..hehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar